Selasa, 15 November 2016

Model EER(Enhanced Entity Relationship)


Model EER :

Model Entity Relationship yang ditambah kemampuan semantiknya dengan beberapa konsep yang lebih kompleks.

Konsep-konsepnya yaitu :

   Subclass

   Superclass

   Generalization

   Spezialization

¾   Specialization Hierarchy

¾   Spezialization Lattice

   Attribut Inheritance

   Shared subclass

   Categorization 


Sub-Kelas (Subclass) :

   Subset dari suatu entitas yang dikelompokkan dalam pengertian tertentu yang perlu disajikan secara eksplisit.

   Cotoh : Entitas PEGAWAI mempunyai beberapa subclass seperti : SEKRETARIS, TEKNISI, AHLI (gb.1)

Super-kelas (Superclass) :

   Entitas yang merupakan induk dari subclass-subclassnya.

   Contoh : Subclass SEKRETARIS, TEKNISI, SALES mempunyai superclass PEGAWAI (gb.1)

Spesialisasi (Spesialization) :

   Proses pemecahan entitas menjadi subclass-subclass beserta atribut-atributnya.

   Terdapat beberapa jenis spesialisasi seperti Disjoint Total, Disjoint Partial, Overlapping Total dan Overlapping Partial.

   Contoh :

Spesialisasi dari PEGAWAI berdasarkan tipe pekerjaan



Gb. 1

Spesialisasi tipe pekerjaan entity PEGAWAI




Generalisasi (Generalization) :

   Proses penggabungan subclass-subclass menjadi suatu entitas yang lebih umum. 


Contoh : Generalisasi dari MOBIL dan TRUK menjadi KENDARAAN

 


Gb. 2

Tipe entity Mobil & Truk

Gb. 3

Generalisasi dari Mobil dan Truk menjadi Kendaraan 

Subclass / Superclass Relationship : 
   Relationship yang menghubungkan subclass dan superclassnya.
   Bila suatu entity yang merupakan anggota dari suatu subclass, maka ia juga merupakan anggota dari superclass.
   Bila suatu entity merupakan anggota dari suatu superclass maka ia belum tentu merupakan anggota dari subclass.

Attribut Inheritance :
   Merupakan pewarisan attribut dari superclass – nya 
  Entity yang merupakan anggota dari subclass mewarisi semua atribut dari Entity superclass – nya.

Disjoint Constraint :
   Constraint yang menerangkan bahwa subclass-subclass dari spesialisasi saling disjoint, artinya entity merupakan anggota dari salah satu subclass.

   Disjoint Constraint direpresentasikan dengan lambang ″d″yang berarti disjoint.

Contoh : entity dari spesialisasi tipe pekerjaan dari PEGAWAI

merupakan anggota dari subclass :

PEGAWAI TETAP atau PEGAWAI HONORER.




Non – Disjoint Constraint :

•Constraint yang menerangkan bahwa subclass-subclass dari

spesialisasi tidak saling disjoint, artinya entity mungkin

anggota lebih dari satu subclass.


   Non-Disjoint digambarkan dengan lambang ″o″yang berarti overlapping.

Contoh : Entity dari spesialisasi tipe barang merupakan anggota dari subclass BARANG PABRIK dan juga anggota dari subclass BARANG TERJUAL.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar