Basis
data adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu
organisasi atau perusahaan yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi
dengan menggunakan metode tertentu dengan menggunakan komputer, sehingga mampu
memberikan informasi yang optimal kepada pemakainya.
Basis
Data Terdistribusi adalah kumpulan data logic yang saling berhubungan secara
fisik terdistribusi dalam jaringan komputer,
yang tidak tergantung dari program aplikasi sekarang maupun masa yang
akan datang. Misalnya sebuah bank yang memiliki banyak cabang, bahkan di sebuah
kota bisa terdiri dari beberapa cabang/kantor. Masing-masing lokasi memiliki
jaringan lokal sendiri, dan semua jaringan lokal itu dihubungkan satu sama lain
membentuk sebuah jaringan nasional.
Basis
data terdistribusi (distributed database)
adalah suatu basis data yang berada di bawah kendali sistem manajemen basis
data (DBMS) terpusat dengan peranti penyimpanan (storage devices) yang terpisah-pisah satu dari yang lainnya. Tempat
penyimpanan ini dapat dapat berada di satu lokasi yang secara fisik berdekatan
(misal: dalam satu bangunan) atau terpisah oleh jarak yang jauh dan terhubung
melalui jaringan internet. Penggunaan basis data terdistribusi dapat dilakukan
di server internet, intranet atau ekstranet kantor, atau di jaringan
perusahaan.
Basis
data terdistribusi pada dasarnya adalah bagian dari sistem komputer
terdistribusi, atau disebut juga distributed
computing. Distributed computing
sendiri adalah sistem yang dapat membuat komputer-komputer yang berbeda dan
bekerja secara bersamaan dapat saling bertukar informasi dalam satu kesatuan
sistem. Dengan basis data terdistribusi, operasi basis data dapat dikendalikan
dari satu mesin (komputer) dan dijalankan pada mesin-mesin yang lain.
Pengguna
atau disebut (user) dalam sebuah basis data terdistribusi bisa mengakses basis
data melalui dua jenis transaksi yaitu :
•
Transaksi lokal adalah transaksi yang tidak
memerlukan data dari tempat lain
•
Transaksi global adalah transaksi dengan
kebutuhan akan data dari tempat lain
B. KARAKTERISTIK BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Ada beberapa ciri-ciri utama pada basis data terdistribusi yaitu:
-
Data disimpan di sejumlah tempat
-
Prosessor pada tempat yang berbeda tersebut
dihubungkan dengan jaringan komputer
-
Sistem basis data terdistribusi bukan terdiri
dari sekumpulan file yang berada pada berbagai tempat tetapi pada sebuah basis
data di berbagai tempat.
-
Setiap tempat secara mandiri memproses
permintaan user yang membutuhkan akses ke data di tempat tersebut dan juga
mampu untuk memproses data yang tersimpan di tempat lain.
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BASIS DATA
TERDISTRIBUSI
Pemanfaatan basis data terdistribusi
dapat memberikan manfaat bagi sistem yang mengimplementasikannya. Hal ini
disebabkan oleh kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, antara lain
- Kinerja
Kinerja yang lebih baik karena data ditempatkan di tempat yang
sesuai dengan kebutuhan dan komputer-komputer dalam sistem dapat bekerja secara
paralel, sehingga pembebanan pada komputer (server) menjadi seimbang.
-
Alasan Ekonomis
Alasan ekonomis, yaitu bahwa merancang sistem yang terdiri atas
jaringan komputer-komputer kecil (sederhana) lebih ekonomis dibandingkan dengan
mengimplementasikan komputer tunggal yang canggih.
-
Alasan modularitas
Yaitu bahwa sistem-sistem yang bekerja dalam basis data
terdistribusi dapat dimodifikasi, ditambah, atau dikurangi tanpa memengaruhi
modul lain (sistem lain dalam basis data terdistribusi). Dengan pembagian
lokasi data, jika terjadi masalah atau musibah pada sistem, tidak semua data
terancam, melainkan hanya data pada tempat-tempat tertentu.
-
alasan organisasi dan otonomi pada
sistem-sistem yang berpartisipasi, misalnya pada suatu kantor perusahaan,
terdapat beberapa departemen. Dengan basis data terdistribusi, data-data
perusahaan dapat disebar ke tiap-tiap departemen yang bertanggung jawab
atasnya.
Akan
tetapi, di samping kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, basis data
terdistribusi juga memiliki kendala, antara lain:
- Masalah kompleksitas
Yaitu bukan pekerjaan yang mudah untuk membuat basis data yang
tersebar terlihat sebagai satu kesatuan. Administrator basis data mempunyai
tugas ekstra untuk menjaga agar basis data yang tersebar di berbagai lokasi
terlihat transparan. Di samping itu, pemeliharaan sistem-sistem yang berlainan
lebih kompleks ketimbang pemeliharaan sistem besar yang utuh sebagai satu
kesatuan. Tingginya kompleksitas juga dapat menyebabkan pembengkakan biaya.
- Masalah desain
Yaitu bahwa desain yang dibuat harus memperhatikan arsitektur
komputer yang terdiri atas sistem-sistem yang terpisah, selain itu juga
memperhatikan data yang difragmentasi (dipecah-pecah) ke dalam lokasi
berlainan. Perubahan dari basis data terpusat menjadi terdistribusi juga
menjadi masalah karena belum ada standar metodologi dalam konversi DBMS
terpusat menjadi DBMS terdistribusi.
-
Keamanan data
Yaitu bukan hanya satu sistem yang harus diberi proteksi keamanan
data, melainkan juga fragmen-fragmennya yang tersebar di berbagai lokasi, juga
jalur komunikasi antarsistem.
-
Kendala mempertahankan integritas karena dalam
menjaga integritas sistem melalui jaringan juga dapat memakan resource yang
besar dari jaringan.
D. TIPE BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Dalam sistem yang homogen, semua site menggunakan
product DBMS (Data Base Management System)
yang sama. Sistem homogen lebih mudah di rancang dan di atur. Pendekatan ini
memberikan perkembangan yang baik, yaitu tidak mengalami kesulitan dalam membuat sebuah site baru pada DDBMS.
Misalnya: Seluruh sistem menggunakan basis data Oracle yang bertempat di satu
atau beberapa mesin; Oracle yang digunakan boleh jadi berbeda versi, tetapi
aplikasi harus dapat memahami perbedaan fungsionalitas yang ada di setiap
simpul (basis data) sistem
Sistem Basis Data Terdistribusi
Sebuah
sistem database terdistribusi berisikan sekumpulan site, di mana tiap-tiap site
dapat berpartisipasi dalam pengeksekusian transaksi-transaksi yang mengakses
data pada satu site atau beberapa site. Tiap-tiap site dapat memproses
transaksi lokal yaitu sebuah transaksi yang mengakses data pada satu site di
mana transaksi telah ditentukan. Sebuah site juga dapat mengambil bagian dalam
mengeksekusi transaksi global yaitu transaksi yang mengakses data pada site
yang berbeda di mana transaksi telah ditentukan, atau transaksi yang mengakses
data pada beberapa site yang berbeda.
Ada 2 aspek penting
dari DDB :
- Distribusi : data tidak disimpan pada tempat (prosesor) yang sama,sehingga DDB dapat dibedakan dari database tunggal, sentralisasi
- Korelasi Logika : data memiliki property yang berhubungan sehingga DDB dapat dibedakan dari sekumpulan database local atau file yang disimpan pada tempat yang berbeda pada jaringan komputer.
Jenis Transaksi dalam Basis Data Terdistribusi
- Transaksi Lokal :Transaksi yang mengakses data pada suatu simpul yang sama dengan site dari mana transaksi tersebut dijalankan.
- Transaksi Global :Transaksi yang membutuhkan pengaksesan data di simpul yang berbeda dengan site dimana transaksi tersebut dijalankan, atau transaksi dari sebuah siteyang membutuhkan pengaksesan data ke sejumlah sitelainnya.
Transparansi pada Basis Data Terdistribusi
Pemisahan atau
penyembunyian rincian implementasi dari user yang terdiri dari :
- Kebebasan Data Terdistribusi : Pemakai tidak perlu mengetahui dimana data berada.Kebebasan data secara logic : kekebalan aplikasi user untuk mengubah struktur logika database.Kebebasan data secara fisik : berhubungan dengan penyembunyian rincian struktur penyimpanan dari aplikasi user.
- Transparansi Jaringan: Pemakai dapat menulis transaksi yang mengakses dan mengubah data pada beberapa tempat seperti mengakses transaksi local. Transparansi lokasi : merupakan transparansi terhadap perintah yang bebas digunakan pada lokasi data maupun pada sistem dimana operasi berjalan. Transparansi penamaan : berarti nama yang unik diberikan ke setiap objek database.
Topologi Basis Data Terdistribusi
Site-site
dalam database terdistribusi dihubungkan secara fisik dengan berbagai cara.
Beberapa topologi digambarkan sebagai sebuah graph yang simpulsimpulnya
bersesuaian dengan site. Sebuah edge dari simpul A ke simpul B bersesuaian
dengan sebuah hubungan langsung antara dua site. Beberapa konfigurasi (bentuk)
digambarkan sebagai berikut:
·
Fully Connected Network
Keuntungan
: Jika
salah satu simpul rusak maka yang lainya
Kerugian : Control management
tidak terjamin.
·
Partially Connected Network
Keuntungan : Reliability rendah. Jika salah satu simpul rusak
maka yang lainya
Kerugian
: Control management tidak terjamin
·
Tree Structure Network
Keuntungan : Bersifat sentral setiap proses dimulai dari bawah.
Control management lebih terjamin
Kerugian : Jika simpul rusak maka
semua akan rusak.
·
Ring Network (LAN)
Keuntungan : Jika salah satu simpul rusak maka yang lainya masih
tetap berjalan.
Kerugian : Control management
kurang terjamin karena bersifat desentralisasi
·
Star Network (LAN)
Keuntungan : Control management lebih terjamin, karena bersifat
sentral
Kerugian : Jika simpul rusak
maka yang lainya juga akan rusak.
Perbedaan utama di
antara berbagai topologi di atas terletak pada:
- Biaya Instalasi : Biaya dalam membangun hubungan antar simpul.
- Biaya Komunikasi : Biaya dalam pengoperasian sistem berupa pengiriman data dari satu simpul ke simpula lain
- Kehandalan : Frekuensi kegagalan komunikasi yang terjadi.
- Ketersediaan : Frekuensi kesiapan data yang dapat diakses sebagai antisipasi kegagalan komunikasi.
Penyimpanan Data Pada Sistem Terdistribusi
- Replikasi
Penyalinan sejumlah data dan kemudian disimpan di masing masing
site. Setiap salinan tersimpan dalam siteyang berbeda, yang menghasilkan
replikasi data Full replication menyimpan salinan di setiap simpul dari
sistem.
·
Fragmentasi
Pembagian
sebuah relasi ke dalam beberapa bagian atau fragmen, yang disimpan pada simpul
yang berbeda.
- Fragmentasi Horizontal(pemilahan record data).Fragmentasi yang berisi tuple-tuple yang dipartisi dari sebuah relasi global ke dalam sejumlah subset.
- Fagmentasi Vertikal (pemilahan field/atribut data).Fragmentasi vertikal dari r(R) melibatkan beberapa subset
- Fragmentasi Campuran
1.
Mengaplikasikan
fragmentasi horizontal terhadap fragment vertikal
2.
Mengaplikasikan
fragmentasi vertikal terhadap fragment horizontal
Arsitektur
Basis Data Terdistribusi
- Sistem Client-Server: Arsitektur client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server
- Collaboration Server: Arsitektur client-server tidak mengijinkan satu query mengakses banyak server karena proses client harus dapat membagi sebuah query ke dalam beberapa subquery untuk dieksekusi pada tempat yang berbeda dan kemudian membagi jawaban ke subquery.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterimaksih untuk artikelnya sangat menarik dan membantu saya untuk belajar,perkenalkan saya Rama januarti dari kampus ISB Atma Luhur
BalasHapus